Abu Haifa Blog's

Bahaya Sifat Hasad (Dengki)


Hasad atau dengki berarti menginginkan hilangnya nikmat dari seseorang. Orang yang dengki hatinya akan sakit manakala melihat saudaranya mendapat nikmat. Ini adalah penyakit hati yang berbahaya dan sedikit sekali orang yang selamat darinya. Dengki itu haram, rasululloh saw bersabda: “dan janganlah kalian saling mendengki.”

Hikmah diharamkannya hasad atau dengkiadalah karena ia termasuk bentuk penolakan terhadap takdir Alloh awt. Orang yang dengki itu lisan diamnya berkata, “ya Alloh, kenapa Engkau berikan si Fulan nikmat harta, kedudukan atau nikmat yang lainnya dan tidak engkau berikan kepadaku?”

Hasad Adalah Akhlak Kaum Yahudi
Alloh swt berfirman: “Ataukah mereka dengki kepada manusia (muhammad) lantaran karunia yang Alloh telah berikan kepadanya?”. (QS. An-Nisa : 54). Yang dimaksud dalam ayat ini ialah kaum yahudi sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas r.a, “mereka mendengki Rasululloh swt karena kedengkiannya dan mendengki sahabat-sahabatnya karena keimanan mereka terhadapnya”.

Al-Qur’an telah menceritakan kepada kita tentang dampak buruk dari penyakit hasad ini dalam beberapa ayatnya, di antaranya:
1.      Ketika saudara-saudara Yusuf a.s dengki kepada beliau, maka mereka berbuat aniaya terhadapnya yang menyebabkan Yusuf a.s dimasukan kedalam sumur, lalu menjadi budak dan akhirnya mendekam dipenjara selama beberapa tahun. Al-Qur’an mengisahkan hal ini dalam surat Yusuf ayat 8-10.
2.      Karena hasad inilah Qobil membunuh Habil (saudaranya sendiri). (QS. Al-Maidah :27-30).
3.      Karena hasad ini pula, maka iblis (la’natullahi alaihi) kafir kepada Allohswt dan tidak mau sujud kepada Adam a.s. dia mendengki Adam a.s karena nikmat yang Alloh swt berikan kepadanya. Karena itu para ulama berkata bahwa kemaksiatan yang pertama dilakukan di muka bumi adalah hasad dan kemaksiatan yang pertama terjadi dilangit adalah hasad pula.

Keutamaan Orang Yang Membersihkan Dirinya dari Hasad     
Anas bin Malik r.a berkata: “kami pernah duduk-duduk bersama Rasululloh saw lalu beliau bersabda: “Akan datang kepada kalian seorang dari penghuni surga.” Maka muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshor yang bekas air wudhunya masih menetes di janggutnya, ia menenteng kedua sandalnya di tangan kirinya. Keesokan harinya Rasululloh swt bersabda seperti kemarin, lalu muncullah orang tersebut persis seperti keadaannya pada hari pertama. Maka ketika Rasululloh saw bangkit, ‘Abdulloh bin ‘Amru r.a mengikuti orang itulalu berkata kepadanya, “Aku dimarahi oleh ayahku, lalu aku bersumpah tidak akan masuk kepadanya selama tiga hari. Jika engkau izinkan, maka aku akan tinggal dirumahmu”, ia menjawab, “ya boleh”. Kemudian Abdulloh r.a bermalam bersamanya selama tiga malam akan tetapi ia tidak melihat orang tersebut shalat malam sedikitpun sampai datang waktu fajar, hanya saja ‘Abdulloh r.a berkata, “akan tetapi aku tidak pernah mendengar orang itu berbicara kecuali yang baik-baik saja”. Maka setelah berlalu tiga malam akupun berkata. “Wahai hamba Alloh, sebenarnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah, akan tetapi aku mendengar Rasulullah saw tentang engkau selama tiga kali, “akan muncul kepada kalian salah seorang dari penghuni surga”. Lalu engkaulah yang muncul selama tiga kali tersebut, maka aku ingin tinggal dirumahmu untuk melihat amalmu agar aku bisa mencontohnya, akan tetapi aku tidak melihat engkau melakukan suatu amalan besar, maka sebenarnya hal apa yang membuat rasululloh saw bersabda seperti itu?”. Ia berkata, “Amalku seperti apa yang engkau lihat”, maka ketika aku berpaling darinya, ia memanggilku dan berkata. “Amalku seperti apa yang engkau lihat, hanya saja aku tidak pernah menyimpan dalam hatiku kebencian terhadap seorangpun dari kaum muslimin dan aku tidak pernah mendengki seorangpun atas nikmat Alloh yang di berikan kepadanya”. Maka ‘Abdulloh r.a berkata, “Nah inilah yang menyampaikanmu ke derajat tersebut”. (HR. Ahmad dan An-Nasa’i, dihasankan oleh Al-Albani).

Saudaraku hindarilah hasad, karena ia adalah penyakit hati yang berbahaya. Jika muncul dalam hatimu hasad, maka segeralah engkau tepiskan bisikan tersebut dan do’akanlah kebaikan untuk saudaramu. Ingat, Rasaululloh saw telah menjanjikan surga kepada seorang sahabatnya karena kebersihan hatinya dari hasad.

Wallahualam Bishowab

0 comments:

Posting Komentar